Senin, 18 April 2011

Pak Tani

Teriknya sinar surya d pagi ini
Tak pernaah menyurutkan smangat mreka untuk teruz bekerja
Dengan mesin tua dan suara yang memecah hening sawah
Sangat bersahabat d telinga nya
Ini sudah lebih dari cukup untuknya
Sebelumya hanya sapi putih kurus yang yang dia andalkan

Dengan topi bambu melingkar d kepala
Menyusur dari sudut hingga sudut
Tak terlewatkan sedikitpun
Mengolah tanah dengan kendaraannya untuk d tanam padi
Untuk makan dan biaya sekolah anaknya yang maw beranjak biru

Burung bangau putih sibuk mencari makan
Di tengah ia mengerjakan lahan
Sibuk mencari cacing dan hewan lain dari balik tanah
Di tengah lahan bersama dengan kawannya

Kini garapan rampung separo
Istri datang dari rumah dengan teko di tangan kiri
Dan plastik hitam sangat berminyak d sampingnya
"Bapak, sarapannya!" meneriaki dari ujung pematang
Ia segera menghampiri

Duduk dibawah pohon kelapa yang teduh
Tanpa celah terik ingin menembus
Di tuangkan segelas teh,yang tak begitu kental
Dan di buka dari plastik makanan dari ubi
Denga lahap dia menyantap sarapan pagi ini
Sikretek terus menghampiri

Nikmatnya,
Meski ia tak pernah tau
Berapa harga padi nanti?
Apakah sepadan dengan apa yg dia kerjakan kini?
Apakah cukup untuk biaya masuk anaknya sekolah nanti?
Apakah cukup untuk makan sampai panen berikutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar